huuuuu ga ada yang jawab niih, gpp gpp.... saya tetap lanjutkan.... .
Day 2-2 July 2012 - Lanjutan
Kunjungan selanjutnya adalah desa wisata Penting Sari, Kaliurang.
Dari awal udah kebayang bakal dingiin banget nih di desa ini, soalnya jaraknya ke merapi kurleb 6 km lagi dari desa ini. brrrrrrr, sepanjang jalan kaliurang kali matiin Ac karena hawa dingin sudah terasa sekali.
Saya berterima kasih banget sama googlemaps yang udah nemenin kami sepanjang perjalanan ini, tempat-tempat yang saya datangani semua terjangkau dengan layanan mereka.... duuuu duuuu ga ada cerita buang waktu lagi kerna nyasar, hehehe.
Jadi inget, perjalanan dari pathuk ke imogiri kami melewati jalan setapak yang hanya bisa dilewati 1 mobil saja sementara disamping kiri adalah tebing dan samping kanan kami "jurang", ga mikirin kalo nanti jatuh sih, cuma mikir kalo papasan sama motor or mobil piye yaaa..... daaan kekhawatiran kami lenyap seiring kami bisa melewati jalan tersebut.... dan tiba di Imogiri. Dan petu njuk lewat situ, googlemap yang saranin.... hehehe
Orang tua asuh kami di Desa Pentingsari, Mbah Sumardi dan Istrinya
Lanjut, desa penting sari yaaa
Desa ini merupakan desa wisata terbaik di Jogjakarta, sudah mendapatkan beberapa penghargaan (saya lupa gak poto), saya bertemu dengan kepala desa, mbah Sumardi dan menginap di rumahnya.
info tentang desa ini dapat dilihat di sini.
Sungguh keramahtamahan sudah terasa sejak saya memasuki pintu gerbang desa ini, waktu itu hari sudah hampir magrib ketika kami sampai, tapi masih bisa mengintip beberapa aktivitas yang dilakukan di desa ini.
Karena airnya sedingin es, kami mutusin gak mandi malam itu hehehe, sambil nunggu makan malam saya main ma dika dan papih + bagus ngobrol sama mbah sumardi, tepat jam 7.30 makan malam siap dan sayang dika dah tidur ( untung dia dah makan mie goreng sebelum tiba di dewi peri ini). Menu yang sederhana tapi Alhamdullilah nikmat banget. Setelah makan, saya putuskan untuk tidur lebih awal dan papih masih ngobrol sama mbah sumardi sampai sekitar jam 10 malam.
Day 3 - 3 Juli 2012
Pagi ini, jadwal kami adalah treking melihat suasana desa, home stay, pancuran Suci Sendangsari, camping ground dll.
Dari rumah mbah Sumardi ke Field Ground + hutan lumayan dekat, tapi pas ke pancuran suci.... woooo mayan jauh dan jalannya melewati himpitan batu, jalanan yang menurun dan licin.... *pfuiiih untungnya ada bekas-bekas jejak yang bisa buat acuan kami menuruni jalanan ini.
Dulunya daerah ini cukup hijau dan dikelilingi oleh sungai kuning dan ada dam yang cantik, tapi ketika merapi meletus, areal ini tertutup oleh bebatuan dan sungainya menjadi kering.
Sampai di Pancuran Suci Sendangsari, kami langsung merasakan dinginnya dan segarnya air pancuran, mitosnya cuci muka disini bisa bikin awet muda..... (langsung deh kami ber4 cuci muka dipancuran tersebut), hehehe. Selesai treking, kami kembali ke rumah mbah Mardi untuk mandi dan makan pagi. Oiya, kegiatan disini adalah Atraksi bajak sawah/tanam padi/panen padi, memancing, berpetualang, belajar menari klasik, gamelan, kerawitan, makan kenduri, field trip anak/smp/dewasa.
Perjalanan kami selanjutnya adalah mengunjungi Dewi Ledok Sambi yang terletak gak jauh dari Dewi Peri.
Tempatnya asik, homestay hanya bisa 100 orang, tapi bila ingin camping mereka bisa layani sampai 200an orang diareal camping ground. Kegiatannya di dewi ledok sambi hampir mirip dengan dewi peri. kami gak lama ditempat ini, karena memang tidak ada kegiatan yang sedang berjalan. biasanya ramai di hari sabtu/minggu.
Kunjungan selanjutnya adalah "Mirota Batik", karena kami ga ada jadwal belanja di Jogja, maka diputuskan untuk belanja oleh-oleh disini..... , karena beberapa bulan lalu papih udah belanjain batik buat mbah/eyang pas kunjungan ke Jogja, maka kali ini saya pilih Kaos buah mbah/eyang kung/dika dan tas batik pesta untuk mbah/eyang uti, untuk saya borong tas batik dan dompet seperti biasanya... hehehehe
Puas belanja di Mirota, kami lanjut ke Jogja untuk makan siang dan kunjungan ke beberapa hotel, makan siang di Warung Bebek ( saya gak ngeh ini dimana, karena masih mual karena mabok hio), makan juga ga selera samsek.
Setelah selesai kami lanjut arah Prambanan menuju Desa Wisata New Ngelepen (domes), di dusun Sangir, Prambanan. Agak nyasar kerna si papih salah baca alamat dewi ini....(sorakin papih huuuuuuu).
Lagi-lagi menjelang magrib sampai di desa ini..... brrrrrrr dingin banget begitu keluar dari mobil kami.
Seluruh komplek domes memiliki rumah berbentuk kubah, dan dikenal dengan rumah teletubies. Bersih sekali lingkungan disini.... dan yang menakjubkan adalah semua rumah tidak memiliki toilet, karena untuk guyub rukun dan karena sebagain besar penduduk adalah petani/berkebun maka toilet mereka buat di luar rumah. Buat saya yang sedang buang-buang air, ini suatu kerepotan tersendiri karena mau ga mau ketika diatas jam 2-3 malam saya harus bangunin papih untuk antar ke toilet.... maaf ya piiiih.
Hal pertama yang saya lakukan adalah mesan tukang pijit, karena saya sudah ga kuat lagi untuk beraktivitas, Alhamdulillah bude urut datang setelah kami makan malam.
Rumah domes, cukup hangat berada dirumah ini, padahal diluar rumah hembusan angin terasa dingin banget.
....hmmm sampai sini dulu yaa.... lanjut petualangan hari ke-4
*Note : liat deh betapa bersihnya semua desa yang saya kunjungi, mereka punya sistem pembuangan sampah : basah, kering dan 1 lagi saya lupa.... hehehee
aku pengen banget ke sini.. ke desa wisata ini, dan rumah domes itu.. nanti nanya2 Shinta deh kalau sudah mendekati rencana ke sana.. copas linknya heheh
BalasHapusseruuu deh mbak....
BalasHapuswhatts app aja mbak kalo perlu2 info ya