Selasa, 29 Januari 2008

Sediiih.....

Secara tiba-tiba pengin nulis tentang ini.

Aku dibesarkan dikeluarga yang sangat menjunjung sopan santun, maklum orang jawa tulen, aku diajari untuk tidak menganggap orang lain itu lebih kecil atau lebih hina dari kita, meskipun pada kehidupan ini ada golongan the have dan unhave ( salah gak ya).

Beberapa kakak sepupuku, meskipun lebih muda dariku, mereka memanggilku dek ataupun sebaliknya, anaknya sepupunya ayah, meskipun lebih tua dariku memanggilku "mbak " untuk menjaga sopan santun diantara keluarga.

Tapi dikantorku, aku menemui bahwa seorang office boy, meskipun lebih tua umurnya dari Bapakku, harus dipanggil namanya oleh salah satu bosku.

Sedih rasanya, secara sebelum sesukses saat ini, si Bos memanggil dengan sebutan Pak, tapi sekarang si Bos memanggil dengan namanya saja, bahkan nadanya seperti menghardik. Padahal Jabatan sebagai Office Boy baru disandangnya beberapa tahun terakhir semenjak kinerja menurun.

Sebegitukah nilai - nilai sopan santun dihilangkan (sengaja) karena kedudukan sosial yang berbeda ?

Aku sangat sedih, sedih, bahkan sampai sesak rasanya dada ini setiap Ia diperlakukan seperti itu.

Ia tidak pernah menginginkan pekerjaan sebagai office Boy itu disandangnya, namun untuk menghidupi anak-istrinya Ia terpaksa harus menerimanya.

Ya Allah,
Semoga Engkau tetap menjaga Ia dalam Kesabaran dan Ketabahan menjalani kehidupan ini
semoga Engkau memberikan rezeki yang berlimpah dan Semoga Engkau mengabulkan permohonannya dan memberikan kesempatan untuk bisa menunaikan Ibadah Haji.
Semoga Allah memberikan ampunan pada si Bos atas ketidaksopanannya
Amin

Rabu, 23 Januari 2008

Hore ......berhasil

Hari Sabtu yang lalu (19.01.08) saya berhasil Catch Up imunisasi Simultan Dika (DPT+HIB-yang demam, MMR, Hep A, Typoid) di Markas Sehat dengan dr. Apin.

Rencananya pengin imunisasinya di DSA Dika ( di RS dekat rumah ), sebelumnya sudah SMS Beliau menanyakan kesediaan Beliau untuk Catch Up Imunisasi dan minta yang Simultan, tapi Beliau gak sedia yang combo dan untuk simultan Beliau akan lihat kondisi Dika dulu, baru diputuskan bisa atau tidak.

Mau coba hunting lagi, tapi gak punya HP DSA yang lain ( karena selama setahun ini hanya DSA tersebut yang kami kunjungi ) dan jika harus datang langsung tapi kalo akhirnya gak bisa simultan rasanya kok rugi. Selain itu waktu luang saya dan suami gak banyak ( hanya bisa Sabtu Sore dan Minggu) jadi kami putuskan untuk langsung ke Markas Sehat saja ( sepertinya kok gak mau susah ya).

Beberapa hari sebelum datang ke Markas, saya email ke dr. Apin untuk Imunisasi Simultan Dika, tapi dibalas by SMS ( trims ya dok, maaf ganggu waktunya), Beliau menginformasikan agar Imunisasinya langsung 4 suntikan (teng...teng..teng, kok banyak betul ),  akhirnya saya tanya lagi 2 aza ya dok boleh khan, gak tega nich ?,  kata Beliau, boleh saja.

Cerita sama eyangnya dika mengenai 4 suntikan tersebut, kata Beliau gak papa, sekalian aza, tegain aza, paling nangisnya sebentar kok, lagian kan tempatnya jauh, gak papa dech, bismillah aza, insya Allah Dika kuat ( trims ya bu, untuk supportnya).

Tiba pada hari H, hampir gak jadi ke Markas, papa dika baru sampai rumah jam 4 sore, sementara saya judah buat janji jam 5 sampe di Markas, akhirnya berangkat juga jam 4.30 sore dari rumah, sampai di Markas jam 5.30 sore, udah ada 2 pasien di ruang tunggu, 1 pasien di Ruang dokter, jadi totalnya 4 pasien (+ dika).

Tapi ternyata lama banget, jam 7 malam dika dah rewel, mungkin sudah bosen dan ngantuk ( biasany jam 7 dah tidur). Akhirnya jam 7.30 dika dipanggil juga, setelah menceritakan riwayat kesehatan dika, dr. Apin menanyakan jadinya 2 atau 4 suntikan, mendingan ditegain aza, daripada Ibu harus bolak – balik, mandang eyangnya Dika dulu ( minta persetujuan ), akhirnya kami memutuskan untuk 4 suntikan. Bismilillah semoga tepat keputusan kami.( kenapa gak tanya papanya dika - soalnya papa milih gak ikut, nunggu di ruang tamu aza, ngantuk,  payah dech, sambil geleng-geleng, akhirnya dipanggil juga untuk megangin dika)

Karena dika badannya gede, makanya harus dipegangin pada saat disuntik (he,he,he), papa diatas, saya dibagian bawah, akhirnya jusss, 4 vaksin masuk ke badan ( di tangan kiri, tangan kanan, paha kiri, paha kanan), dika gak nangis ???? gak mungkin, la wong mau dibuka bajunya ada dah nangis, apalagi mau diperiksa.

Sebelum pulang dr. Apin membekali kami informasi reaksi apa saja yang akan timbul setelah imunisasi ini, dan bagaimana kami harus menyikapinya.

Ternyata reaksi demam gak muncul pada hari 1-2 (reaksi DPT+HIB),  Alhamdullilah, padahal saya dah sedikit cemas. Tapi ternyata Dika juga ceria-ceria aza, malah tambah aktif. Sehingga bekas suntikan ditangan kanannya bengkak (sekitar 2 cm) dan memerah, sempat khawatir juga, cepet – cepet telp dr. Apin (maaf dok ganggu lagi), kata Beliau gak papa itu hanya reaksi lokal (mungkin karena dika banyak bergerak), paling lama 1-2 minggu dah hilang, dikompres saja pake air hangat.   Ternyata bengkaknya cuma 3 hari saja, gak sempat dikompres soalnya begitu kapas or waslap nempel dika langsung jerit atau bangun kalo lagi tidur.

Reaksi MMR yang mungkin akan timbul 7 hari setelah Vaksin, mudah – mudahan juga gak ada, kalaupun ada, insya Allah saya sudah tahu apa yang harus saya lalukan, kalaupun saya gak tahu, saya yakin docs dan SPs dimilis Sehat akan membantu saya.

Terima kasih untuk Mba Ria (untuk email dan SMS-nya), Sisil, milis sehat, dr. Apin, bunda wati, Pesat Tangerang untuk semua pengetahuan yang sangat berharga buat saya dan keluarga saya.

Tambahan, seperti yang saya ketahui beberapa kali dimilis ini selalu membahas vaksin ini dengan autis, saya hanya ingin share bahwa beberapa waktu yang lalu saya mengetahui bahwa anak tante saya (sekarang 7 thn) menderita autis dan Ia bercerita bahwa sewaktu balita ia tidak memberikan vaksin MMR (juga tidak HIB) karena takut anaknya jadi autis (tapi tanpa MMR ataupun HIB anaknya ternyata Autis).

Mohon maaf, sharing saya mungkin terlalu panjang, tapi mudah – mudahan bisa bermanfaat untuk SPs yang akan memberikan imunisasi simultan kepada putra – putrinya. Saya merasakan tidak ada efek yang buruk dari imunisasi simultan ini (insya allah) karena ternyata lebih efisien baik di cost, waktu dan juga dika sudah mendapatkan haknya.

Cek dulu ah




Dika antusias banget sewaktu mbah kung beberes di Panggung tempat acara wayangan malam minggu lalu (19.01.08). Apa aza dicobain, apa aza ditanyain.

Mbah bagong mana, mbah semar mana, mbah itu apa, mbah itu serem, mbah, mbah, mbah,.....si mbah repot jawab pertanyaan dika.

Sayangnya karena pulang dari Markas Sehat dah malam (jam 10), dan gak berani ninggalin dika, jadinya gak sempat ambil gambar pas acara.

Jumat, 18 Januari 2008

Yuuuk Melestarikan Kebudayaan Bangsa.




Kalo ada yang perlu salah satu pertunjukan ini, khabari aku ya

Bantuin Donk...

Lagi cari Notebook sama kamera digital nich.

Tolong bantuin yach kasih saran, Note Booknya penginnya sich yang kecil monitornya (keamrin sempet liat punya rekan bisnis, kok imut & kayaknya efisien dech ), kamera digital yang bagus dech.

Tolong ya.....

Sanggar Cermo Laras

Sanggar ini didirikan Mbah Kung Dika semenjak Beliau mulai rajin latihan menjadi Dalang Sejati, secara kebetulan Keluarga Bokap memang keluarga seni, Mbah Buyut Cermo merupakan Dalang Pertama di Gunung Kidul, kemudian Mbah Suroto juga seorang Dalang terkenal di Gunung Kidul, Om ku " Ki Cermo Hadi Sutrisno " sekarang merupakan seorang dalang terkenal di Gunung Kidul, dan sekarang Bapakku sedang mengepakkan sayapnya untuk emnjadi seorang Dalang ( mudah - mudahan terkabul ya Pak ).

Aku & beberapa sepupu merupakan Penari Tradisional Jawa, semenjak kerja profesi ini kutinggalkan, dah gak kebagian waktu, sibuk pacaran (ha,ha,ha). Kadang-kadang, Mbah Uti masih suka merengek minta aku nari, kangen katanya, cuma aku dah gak Pede, malu ach.

Dika, waduuuh Dia senang banget sama Wayang, terutama sama Bagong dan Semar, udah bisa seluluk ( apa ya bahasa Indonesia ????), Setiap Senin Malam, Mbah Kung gelar latihan dirumah dengan wayang mininya, dika gak pernah ketinggalan, ikut sibuk bawain wayang & ikut bantuin ngankat gamelannya (padahal berat, heran dech....), kalo denger gending and laras tangannya langsung bergerak - gerak, di mobil kakung gak ada lagu popnya, isinya kaset gending jawa & rekaman wayang, tapi dika malah suka. Dasaaar.

Kalo mbah Kung menggelar pertunjukkan wayang, dika yang paling sibuk, biasanya kami nonton sekitar jam 11 malam sampai jam 1, biasanya dijam ini yang paling menyenangkan karena pas limbuk-an. Jadi ada campursarinya segala...senaang dech.

Besok malam Mbah Kung akan menggelar pertunjukkan lagi di dekat rumah ( masih dalang lokal nich), mudah-mudahan sukses ya pak...

O,iya kalo ada yang berkenan mengundang sanggar kami, ditunggu ya infonya
   

Senin, 14 Januari 2008

HUAHAHAHA....




Gini nich gaya dika kalo lagi ketawa....matanya sampe gak kelihatan....

Jumat, 11 Januari 2008

Awal Tahun 2008

Awal Tahun 2008, kami gak pergi kemana - mana & gak melakukan aktivitas apapun, karena dika, mama, papa, eyang kung, om Nu, Tante wawa, semuanya kena common cold kecuali tante wawa, dia kena typus.

Sekarang eyang, tante, om Nu  dah fit, papa, mama tinggal batuk, and dika masih pilek & batuk, tapi semuanya tinggal ringan-ringannya saja.

Mudah - mudahan dika cepat sembuh, soalnya pengin ngajak dia jalan - jalan ( dah janji soalnya). kemana yach.....belum tau nich... punya saran gak ????

Nya Dika Tauuuuuu......

Sekarang semua barang punya dika, motor, sepeda, papa, mama, eyang, mbah, mainan, makanan, minuman, bantal, guling, kasur, piring, dll semuanya punya dika, gak ada yang bukan punya dika.

Kalau dah gini, seneng rasanya ngeledikinnya,

Peluk papa, nangis....., katanya " nya dika, papa dika "
Peluk eyang, nangis,,,,,,katanya "ndak boleh, nya dika, eyan dika "
Naik di motor papa, nangis.....katanya, nya dika, motor papa, motor dika.
Tidur dibantal, nangis.....katanya, awas, antan dika, nya dika tauuuuuu.

Ha,ha,ha, seneng banget ngegodainnya, kalo dah nangis, si eyang yang repooot, karena harus gendong dika......

Rabu, 02 Januari 2008

Petualangan Sherina

Film ini gak pernah bosen untuk ditonton, padahal Sherina kecil sekarang sudah menjelma menjadi Gadis yang sangat Cantik, Pintar dan bersuara Indah.

Setiap musim liburan pasti film ini selalu ditayangkan oleh statiun TV, dan rasanya gak pernah ketinggalan nontonnya.

Tadinya cuma papa yang senang nonton film ini, tapi akhirnya mama ketularan juga, ech kemarin Dika juga ikutan nonton, dia senang karena banyak lagunya.