Sabtu, 18 Oktober 2014

Imunisasi Masdik +DeVian


18.10.2014 

imunisasi di rumah dokter Arifianto Apin (agak telat dari jadwal, krn idul adha dan pas anak2 br mulai CC tp ada demam) 

 MasAndika Bb 51,6 kg 
TB 142 cm ( bentar lg tingginya sama ma mamih) 
Imunisasi HepB3 ( horeee suntik terakhir)
 EngerixB
 lot AHBVC410AB 
mfd date 09.2013
 exp date 08.2016
 Harga Rp 80.000 

 Favian
 BB 8,5kg
 TB 68 cm 
LK 44 cm
 Imunisasi Dpat3, HIB3, Polio3, HepB3
 Vaksin Infarix Hexa6 
Lot A21fB916A
 mfg date 04.2013
 exp date 04.2015
 Harga 470rb

 Alhamdulillah bulan ini Hak Anakku untuk mendapat Imunisasi telah diberikan Sehat terus ya nak... muaaach 


Sent from KiaRa's phone :)

Rabu, 08 Oktober 2014

Bagan Stimulasi


Copas lagi dari websitenya Tumbuh Kembang  http://tumbuhkembang.net/alat/bagan-stimulasi/

Bagan Stimulasi

Stimulasi adalah kegiatan merangsang kemampuan dasar anak umur 0-6 tahun agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal. Setiap anak perlu mendapat stimulasi rutin sedini mungkin dan terus menerus pada setiap kesempatan. Stimulasi tumbuh kembang anak dilakukan oleh ibu dan ayah – yang merupakan orang terdekat dengan anak, pengganti ibu/pengasuh anak, anggota keluarga lain dan kelompok masyarakat di lingkungan rumah tangga masing-masing dan dalam kehidupan sehari-hari. Kurangnya stimulasi dapat menyebabkan penyimpangan tumbuh kembang anak bahkan gangguan yang menetap.
Kemampuan dasar anak yang dirangsang dengan stimulasi terarah adalah kemampuan gerak kasar, kemampuan gerak halus, kemampuan bicara dan bahasa serta kemampuan sosialisasi dan kemandirian.
Dalam melakukan stimulasi tumbuh kembang anak, ada beberapa prinsip dasar yang peru diperhatikan, yaitu:
  1. Stimulasi dilakukan dengan dilandasi rasa cinta dan kasih sayang.
  2. Selalu tunjukkan sikap dan perilaku yang baik karena anak akan meniru tingkah laku orang-orang yang terdekat dengannya.
  3. Berikan stimulasi sesuai dengan kelompok umur anak.
  4. Lakukan stimulasi dengan cara mengajak anak bermain, bernyanyi, bervariasi, menyenangkan, tanpa paksaan dan tidak ada hukuman.
  5. Lakukan stimulasi secara bertahap dan berkelanjutan sesuai umur anak, terhadap ke 4 aspek kemampuan dasar anak.
  6. Gunakan alai bantu/permainan yang sederhana, aman dan ada di sekitar anak.
  7. Berikan kesempatan yang sama pada anak laki-laki dan perempuan.
  8. Anak Selalu diberi pujian, bila perlu diberi hadiah atas keberhasilannya.
Kelompok Umur Stimulasi dapat digolongkan sebagai berikut :

Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP)


Khawatir susahke web-nya tumbuh kembang.net seperti beberapa hari yang lalu, maka aku copas KPSP ini dari http://tumbuhkembang.net/alat/kuesioner-pra-skrining-perkembangan-kpsp/

Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP)

Formulir KPSP adalah alat/instrumen yang digunakan untuk mengetahui perkembangan anak normal atau ada penyimpangan.

Cara menggunakan KPSP :

Link KPSP usia :
3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, 30, 36, 42, 48, 54, 60, 66, 72 bulan
Bila anak berusia diantaranya maka KPSP yang digunakan adalah yang lebih kecil dari usia anak.
Contoh : bayi umur umur 7 bulan maka yang digunakan adalah KPSP 6 bulan. Bila anak ini kemudian sudah berumur 9 bulan yang diberikan adalah KPSP 9 bulan.
  • Tentukan umur anak dengan menjadikannya dalam bulan.
Bila umur anak lebih dari 16 hari dibulatkan menjadi 1 bulan
Contoh : bayi umur 3 bulan 16 hari dibulatkan menjadi 4 bulan bila umur bayi 3 bulan 15 hari dibulatkan menjadi 3 bulan.
  • Setelah menentukan umur anak pilih KPSP yang sesuai dengan umur anak.
  • KPSP terdiri dari 2 macam pertanyaan, yaitu :
    • Pertanyaan yang dijawab oleh ibu/pengasuh anak. Contoh : “dapatkah bayi makan kue sendiri?”
    • Perintah kepada ibu/pengasuh anak atau petugas untuk melaksanakan tugas yang tertulis pada KPSP. Contoh : “pada posisi bayi anda terlentang, tariklah bayi pada pergelangan tangannya secara perlahan-lahan ke posisi duduk”
  • Baca dulu dengan baik pertanyaan-pertanyaan yang ada. Bila tidak jelas atau ragu-ragu tanyakan lebih lanjut agar mengerti sebelum melaksanakan.
  • Pertanyaan dijawab berurutan satu persatu.
  • Setiap pertanyaan hanya mempunyai satu jawaban YA atau TIDAK.
  • Teliti kembali semua pertanyaan dan jawaban.

Interpretasi Hasil KPSP

  • Hitung jawaban Ya (bila dijawab bisa atau sering atau kadang-kadang)
  • Hitung jawabab Tidak (bila jawaban belum pernah atau tidak pernah)
  • Bila jawaban YA = 9-10, perkembangan anak sesuai dengan tahapan perkembangan (S)
  • Bila jawaban YA = 7 atau 8, perkembangan anak meragukan (M)
  • Bila jawaban YA = 6 atau kurang, kemungkinan ada penyimpangan (P).
  • Rincilah jawaban TIDAK pada nomer berapa saja.

Untuk Anak dengan Perkembangan SESUAI (S)

  • Orangtua/pengasuh anak sudah mengasuh anak dengan baik.
  • Pola asuh anak selanjutnya terus lakukan sesuai dengan bagan stimulasi sesuaikan dengan umur dan kesiapan anak.
  • Keterlibatan orangtua sangat baik dalam tiap kesempatan stimulasi. Tidak usah mengambil momen khusus. Laksanakan stimulasi sebagai kegiatan sehari-hari yang terarah.
  • Ikutkan anak setiap ada kegiatan Posyandu.

Untuk Anak dengan Perkembangan MERAGUKAN (M)

  • Konsultasikan nomer jawaban tidak, mintalah jenis stimulasi apa yang diberikan lebih sering .
  • Lakukan stimulasi intensif selama 2 minggu untuk mengejar ketertinggalan anak.
  • Bila anak sakit lakukan pemeriksaan kesehatan pada dokter/dokter anak. Tanyakan adakah penyakit pada anak tersebut yang menghambat perkembangannya.
  • Lakukan KPSP ulang setelah 2 minggu menggunakan daftar KPSP yang sama pada saat anak pertama dinilai.
  • Bila usia anak sudah berpindah golongan dan KPSP yang pertama sudah bisa semua dilakukan. Lakukan lagi untuk KPSP yang sesuai umur anak.
Misalnya umur anak sekarang adalah 8 bulan 2 minggu, dan ia hanya bisa 7-8 YA. Lakukan stimulasi selama 2 minggu. Pada saat menilai KPSP kembali gunakan dulu KPSP 6 bulan. Bila semua bisa, karena anak sudah berusia 9 bulan, bisa dilaksanakan KPSP 9 bulan.
  • Lakukan skrining rutin, pastikan anak tidak mengalami ketertinggalan lagi.
  • Bila setelah 2 minggu intensif stimulasi, jawaban masih (M) = 7-8 jawaban YA. Konsultasikan dengan dokter spesialis anak atau ke rumah sakit dengan fasilitas klinik tumbuh kembang.

Favian 6 bulan-Kuisioner Pra Skrining Pertumbuhan

Kuesioner Praskrining untuk Bayi 6 bulan

Bagaimana cara menggunakan Kuesioner Praskrining Perkembangan ini ? Lihat disini.

  1. Pada waktu bayi telentang, apakah ia dapat mengikuti gerakan anda dengan menggerakkan kepala sepenuhnya dari satu sisi ke sisi yang lain? ---- YA
    0306-1
  2. Dapatkah bayi mempertahankan posisi kepala dalam keadaan tegak dan stabil? Jawab TIDAK bila kepala bayi cenderung jatuh ke kanan/kiri atau ke dadanya YA
  3. Sentuhkan pensil di punggung tangan atau ujung jari bayi. (jangan meletakkan di atas telapak tangan bayi). Apakah bayi dapat menggenggam pensil itu selama beberapa detik? YA
    0306-2
  4. Ketika bayi telungkup di alas datar, apakah ia dapat mengangkat dada dengan kedua lengannya sebagai penyangga seperti pada gambar ? YA
    0306-3
  5. Pernahkah bayi mengeluarkan suara gembira bernada tinggi atau memekik tetapi bukan menangis? YA
  6. Pernahkah bayi berbalik paling sedikit dua kali, dari telentang ke telungkup atau sebaliknya? YA
  7. Pernahkah anda melihat bayi tersenyurn ketika melihat mainan yang lucu, gambar atau binatang peliharaan pada saat ia bermain sendiri?  YA
  8. Dapatkah bayi mengarahkan matanya pada benda kecil sebesar kacang, kismis atau uang logam? Jawab TIDAK jika ia tidak dapat mengarahkan matanya. YA
  9. Dapatkah bayi meraih mainan yang diletakkan agak jauh namun masih berada dalam jangkauan tangannya?  YA
  10. Pada posisi bayi telentang, pegang kedua tangannya lalu tarik perlahan-lahan ke posisi duduk. Dapatkah bayi mempertahankan lehernya secara kaku seperti gambar di sebelah kiri ? Jawab TIDAK bila kepala bayi jatuh kembali seperti gambar sebelah kanan.  YA
    0306-4
 Alhamdullilah jawabannya A semua, artinya perkembangan Favian sesuai dengan tahapan perkembangan (S)


Stimulasi pada bayi umur 6-9 bulan


Stimulasi yang perlu dilanjutkan.

Merangkak

Letakkan sebuah mainan di luar jangkauan bayi, usahakan agar ia mau merangkak ke arah mainan dengan menggunakan kedua tangan dan lututnya.

Menarik ke posisi berdiri.

Dudukkan bayi di tempat tidur, kemudian tarik bayi ke posisi berdiri. Selanjutnya, lakukan hat tersebut di atas meja, kursi atau tempat lainnya.

Berjalan berpegangan.

Ketika bayi telah mrampu berdiri, letakkan mainan yang disukainya di depan bayi dan jangan terlalu jauh. Buat agar bayi mau berjalan berpegangan pads ranjangnya atau perabot rumah tangga untuk mencapai mainan tersebut.

Berjalan dengan bantuan.

Pegang kedua tangan bayi dan bust agar ia mau melangkah.
Stimulasi yang perlu dilanjutkan.

Memasukkan benda ke dalam wadah.

Ajari bayi cara memasukkan mainan/ benda kecil ke dalam suatu wadah yang dibuat dari karton/kaleng/kardus/botol air mineral bekas. Setelah bayi memasukkan bends-beads tersebut ke dalam wadah, ajad cara mengeluarkan benda tersebut clan memasukkannya kembali. Pastikan benda-benda tersebut tidak berbahaya, seperti: jangan terialu kecil karena akan membuat tersedak bila benda itu tertelan.

Bermain “genderang”.

Ambit kaleng kosong bekas, bagian atasnya ditutup dengan plastik/kertas tebal seperti “genderang”. Tunjukkan cara memukul “genderang” dengan sendok/centong kayo hingga menimbulkan suara.

Memegang alat tulis dan mencoret-coret.

Sediakan krayon/pensil berwarna clan kertas bekas di atas meja. Dudukkan bayi di pangkuan anda, bantu bayi agar ia dapat memegang krayon/pensil clan ajarkan bagaimana mencoret-coret kertas.

Bermain mainan yang mengapung di air.

Buat mainan dari karton bekas/kotak/gelas plastik tertutup yang mengapung di air. Biarkan bayi main dengan mainan tersebut ketika mandi. Jangan biarkan bayi sendirian ketika mandilmain di air.

Membuat bunyi-bunyian.

Tangan kanan clan kid bayi masing-masing memegang mainan yang tidak dapat pecah (kubus/balok kecil). Bantu agar bayi membuat bunyi bunyian dengan cara memukul-mukul ke 2 benda tersebut.

Menyembunyikan dan mencari mainan.

Sembunyikan mainan/benda yang disukai bayi dengan cara ditutup selimut/koran, sebagian saja. Tunjukkan ke bayi cara menemukan mainan tersebut yaitu dengan mengangkat kain/koran penutup mainan. Setelah bayi mengerti permainan ini, maka tutup mainan tersebut dengan selimut/ koran, dan biarkan ia mencari mainan itu sendiri.
Stimulasi yang perlu dilanjutkan

Menyebutkan nama gambar-gambar di buku/majalah.

Pilih gambar-gambar menarik yang berwarna-warni (misal: gambar binatang, kendaraan, meja, gelas dan sebagainya) dari buku/majalah bergambar yang sudah tidak terpakai. Sebut nama gambar yang anda tunjukkan kepada bayi. Lakukan stimulasi ini setiap had dalam beberapa menit saja.

Menunjuk dan menyebutkan nama gambar-gambar .

Tempelkan berbagai macam guntingan gambar yang menarik dan berwama-wami (misal: gambar binatang, mainan, slat rumah tangga, bungs, bush, kendaraan dan sebagainya), pads sebuah buku tulis/gambar. Ajak bayi melihat gambar2 tersebut, bantu ia menunjuk gambar yang namanya anda sebutkan. Usahakan bayi mau mengulangi kata-kata anda. Lakukan stimulasi ini setiap had dalam beberapa menit saja.
Stimulasi yang perlu dilanjutkan.

Permainan ’bersosialisasi’.

Ajak bayi bermain dengan orang lain. Ketika ayah pergi, lambaikan tangan ke bayi sambil berkata “da… daag”. Bantu bayi dengan gerakan membalas melambaikan tangannya. Setelah ia mengerti permainan tersebut, cobs agar bayi mau menggerakkan tangannya sendid ketika mengucapkan kata-kata seperti di atas