Sebelum memulai pekerjaaan hari ini, saya akan bercerita sedikit saja.
Alhamdullilah jenazah Evert telah dikebumikan di TPU Tanah Kusir Senin tanggal 20 Juli 2009, dia sudah damai berada di sana.
Kemarin saya tidak ikut ke pemakaman, selain badan yang memang kurang enak, saya bertahan di rumah untuk menemani Ratna. Soalnya banyak sekali wartawan yang masih berada dirumah dan ingin mewawancarai Ia, jadi kami menjaga jangan sampai wartawan bertemu langsung dengannya, dan juga Ratna telah menolak wawancara dari pihak manapun.
Ratna, sudah bisa tersenyum, meskipun senyum yang terasa pahit, tapi saya agak lega karena dia sudah ikhlas melepas evert dan akan berjuang demi kedua buah hati mereka. lebih lega lagi karena tante elis ( bibi Ratna ) begitu mensupport Ratna. Angel ( anak pertama evert dan ratna) yang sangat manis, juga menjadi pelipur lara.
Ingat sekali ketika Ia bilang : "mama.....jangan menangis lagi "..... ( duh pilu hati saya )
Dan Ratna langsung mencium dan memeluk angel.
Alhamdullilah juga asinya banyak, tapi sayang sejak Ratna pulang Ia tidak menyusui si kecil, karena si kecil tetap berada di RS, tapi kondisi ini memang tidak memungkinkan membawa si kecil pulang ke rumah, dan Ia berjanji untuk menyusui segera setelah tiba kembali di RS.
Setelah berdiskusi sejenak, ambulance diputuskan masuk ke pekarangan rumah, agar begitu Ratna keluar rumah Ia langsung masuk ke Ambulance....berhasil....wartawan hanya bisa mengambil gambar ratna dan keluarga saja.
Setelah Ratna kembali saya memutuskan untuk pulang ke rumah, saya begitu kangen sama Dika dan beristirahat sebentar.
Sore hari, saya menjenguk Mama Evert yang berada di RS, ketika rekan-2 dari JW marriot, kerabat dan teman berdatangan, mama merasa begitu sedih dan terpukul, dan ini mengakitkan mama pingsan dan tensinya 220/,....(saya lupa ).
Ketika saya datang, mama sedang berdoa dengan seorang kerabat dekat, hanya jefri yang berada di rumah sakit, tapi alhamdullilah mama sudah membaik ( tensinya 120/....--lupa lagi sya dan setak jantungnya juga sudah tidak sekeras sebelumnya) dan sudah makan ( makan nasi padang katanya....mama bilang...abis mama sudah beberapa hari ini tidak enak makan dan minum jadi pengin makan yang enak)... saya hanya tersenyum sambil ngobrol dan menguatkan mama.
Ma, cepet sembuh yaaa......
Jefri dan papa ...jaga kesehatan ya....
Ratna, angel dan evert junior....semoga segera kembali kerumah dan sehat selalu ya...
terima kasih untuk semua teman yang telah memberikan doa, rasa simpati serta dukungan buat Evert sekeluarga.
Selasa, 21 Juli 2009
Minggu, 19 Juli 2009
Semoga bukan Dia ( Part 2 )
Tanggal 18 Juli 2009
Hari ini saya dan temen-temen SMIP PBL janjian berkumpul di CBD ciledug untuk datang ke rumah Evert, meskipun belum ada kepastian dari keluarga bahwa jenazah telah teridentifikasi.
Sampai dirumah Evert, kami ketemu mama dan Jepri (adik Evert), mama terlihat begitu terluka, lelah dan sangat tua, mungkin karena kesedihan dan rasa sakit yang Ia rasakan, papa dan beberapa tetangga masih berada di RS Polri.
Mama bercerita bahwa jam 7.30 pagi itu Ia sempat berbicara dengan Evert di HP, mama menanyakan mengapa Ia harus masuk kerja, seharusnya Ia tetap di RS menunggui Ratna, hanya Evert bilang kalo ini adalah tugas kantor, makanya Ia harus datang ke kantor.
Sampai jam 2.30 belum ada kepastian dari RS Polri untuk hasil identifikasi, karena beberapa teman harus bekerja, kami memutuskan untuk pamit dan akan kembali jika sudah ada khabar lebih lanjut.
Pada saat kami pulang, Kru Trans TV sudah ada di rumah, akhirnya ada media juga yang akan memberitakan tentang hilangnya Evert.
Sore hari saya baru sampai ke rumah, papa dika bercerita kalo tadi ada berita bahwa kepala security menyebutkan bahwa Ia sempat bertegur sapa dengan salah satu tersangka pria bertopi dan kemudian Pria tersebut diantar oleh Supervisor banquet untuk bertemu dengan bosnya, sayangnya si papa gag ngeh itu di JW marriot or Ritz Carlton.
Saya terus bertanya-tanya, sayangnya kondisi saya benar-2 tidak enak, saya memutuskan untuk tidur, sebelumnya saya telp Jefri untuk menanyakan kondisi terbaru, sayangnya belum ada, beberapa tetangga sedang ke RS Polri lagi membawa beberapa data-data yang di perlukan. Semantara papa Victor sudah ada dirumah
19 July 2009
Pagi-pagi saya teringat lagi cerita papa, saya langsung sms mba Ria (tristanathan), untuk menanyakan ke pihak RCTI apakah tayangan yang diceritakan oleh security itu di JW marriot or ritz carton, karena kalo JW Marriot artinya posisi evert begitu dekat dengan pembawa Bom.
Sekitar jam 9.19 pagi dapat konfirmasi dari Mba Ria, kalo itu konfirm di Marriot, badan saya lemes seketika.
Jam 11.15 saya dapat update dari Mba Ria, kalo jenazah evert sudah dikenali dan keluarga sudah di hubungi RCTI, saya telpon ke Jefri dia sedang dalam perjalanan ke RS, Jefri minta tolong agar keberadaan dan kondisi Ratna jangan terexpose oleh media, karena kondisinya belum stabil.
Saya yang tidak tahu keberadaan ratna secara pasti, tetap menginformasikan permintaan jefri ke Mba Ria serta mba Dyah - RCTI, semoga tidak ada media yang mengusik Ratna terlebih dahulu.
Jam 14.33 saya dapat khabar dari Jefri kalo jenazah telah diidentifikasi dan akan dibawa pulang sore or malam ini, dan besok akan dikebumikan.
Ya Allah, saya gag tahu harus senang atau sedih, senang karena akhirnya evert telah ditemukan ataukah sedih karena kehilangan seorang teman dan sahabat.
Selamat jalan Evert....
Semoga Tuhan memberimu tempat yang indah di Syurga
Kami yakin bahwa ini adalah jalan terbaik yang telah diberikan tuhan atas dirimu....
Istri dan anak-anakmu pasti bangga memiliki suami dan papa yang sangat hebat.....
Hari ini saya dan temen-temen SMIP PBL janjian berkumpul di CBD ciledug untuk datang ke rumah Evert, meskipun belum ada kepastian dari keluarga bahwa jenazah telah teridentifikasi.
Sampai dirumah Evert, kami ketemu mama dan Jepri (adik Evert), mama terlihat begitu terluka, lelah dan sangat tua, mungkin karena kesedihan dan rasa sakit yang Ia rasakan, papa dan beberapa tetangga masih berada di RS Polri.
Mama bercerita bahwa jam 7.30 pagi itu Ia sempat berbicara dengan Evert di HP, mama menanyakan mengapa Ia harus masuk kerja, seharusnya Ia tetap di RS menunggui Ratna, hanya Evert bilang kalo ini adalah tugas kantor, makanya Ia harus datang ke kantor.
Sampai jam 2.30 belum ada kepastian dari RS Polri untuk hasil identifikasi, karena beberapa teman harus bekerja, kami memutuskan untuk pamit dan akan kembali jika sudah ada khabar lebih lanjut.
Pada saat kami pulang, Kru Trans TV sudah ada di rumah, akhirnya ada media juga yang akan memberitakan tentang hilangnya Evert.
Sore hari saya baru sampai ke rumah, papa dika bercerita kalo tadi ada berita bahwa kepala security menyebutkan bahwa Ia sempat bertegur sapa dengan salah satu tersangka pria bertopi dan kemudian Pria tersebut diantar oleh Supervisor banquet untuk bertemu dengan bosnya, sayangnya si papa gag ngeh itu di JW marriot or Ritz Carlton.
Saya terus bertanya-tanya, sayangnya kondisi saya benar-2 tidak enak, saya memutuskan untuk tidur, sebelumnya saya telp Jefri untuk menanyakan kondisi terbaru, sayangnya belum ada, beberapa tetangga sedang ke RS Polri lagi membawa beberapa data-data yang di perlukan. Semantara papa Victor sudah ada dirumah
19 July 2009
Pagi-pagi saya teringat lagi cerita papa, saya langsung sms mba Ria (tristanathan), untuk menanyakan ke pihak RCTI apakah tayangan yang diceritakan oleh security itu di JW marriot or ritz carton, karena kalo JW Marriot artinya posisi evert begitu dekat dengan pembawa Bom.
Sekitar jam 9.19 pagi dapat konfirmasi dari Mba Ria, kalo itu konfirm di Marriot, badan saya lemes seketika.
Jam 11.15 saya dapat update dari Mba Ria, kalo jenazah evert sudah dikenali dan keluarga sudah di hubungi RCTI, saya telpon ke Jefri dia sedang dalam perjalanan ke RS, Jefri minta tolong agar keberadaan dan kondisi Ratna jangan terexpose oleh media, karena kondisinya belum stabil.
Saya yang tidak tahu keberadaan ratna secara pasti, tetap menginformasikan permintaan jefri ke Mba Ria serta mba Dyah - RCTI, semoga tidak ada media yang mengusik Ratna terlebih dahulu.
Jam 14.33 saya dapat khabar dari Jefri kalo jenazah telah diidentifikasi dan akan dibawa pulang sore or malam ini, dan besok akan dikebumikan.
Ya Allah, saya gag tahu harus senang atau sedih, senang karena akhirnya evert telah ditemukan ataukah sedih karena kehilangan seorang teman dan sahabat.
Selamat jalan Evert....
Semoga Tuhan memberimu tempat yang indah di Syurga
Kami yakin bahwa ini adalah jalan terbaik yang telah diberikan tuhan atas dirimu....
Istri dan anak-anakmu pasti bangga memiliki suami dan papa yang sangat hebat.....
Jumat, 17 Juli 2009
Semoga bukan Dia ( JW Marriot 17 July 2009 )
Hari ini saya sangat bersemangat ke kantor, karena hari ini adalah Jum'at dan besok saya akan long weekend, saya membayangkan apa saja yang akan saya lakukan 3 hari kedepan tersebut.
Tapi ditengah jalan, saya menerima SMS dari temen saya Win, Shin, JW Marriot dan Ritz Carlton di bom jam 7.50 pagi ini.
Ya Allah, benarkah ?
Saya tidak bisa akses internet dari HP, gag connect.
Dipikiran saya cuma 1, Evert...bagaimana dia ?
sepanjang jalan saya menghubungi HP-nya Mailbox terus.....
Sampai dikantor saya menghubungi Win dari YM dan Ia bilang kalo Evert sedang Cuti.
Ya Allah, alhamdullilah kau berikan kesempatan kami untuk bertemu dengannya.
Tapi gag lama kemudian win Ym saya lagi, Shin,,,,ternyata Evert datang ke kantor, Ia masuk pagi hari ini.....
Hati saya semakin gag karuan, Hp saya on terus mencari tahu khabar tentang Evert, jari saya terus mencari tahu khabar via internet....
Saya tidak menemukan nama evert dalam korban-2 yang meninggal
Alhamdulillah, semoga ia baik - baik saja.
Tapi hati saya kenapa tetap gag karuan, pikiran saya terus tertuju padanya....
Sampai jam 5, saya belum mendapat info apapun dari kawan-2 ataupun keluarga evert,
Tapi akhirnya saya dapat khabar kalo Evert tidak ada di MMC, Jakarta ataupun Medistra.
Adiknya sedag menuju Kramat Jati. Untuk melihat mencari segala kemungkinan
Ketika saya dijalan, sekitar jam 7.30an, Win kembali telpon saya....
" Shin, jangan kaget ya ( aduh saya sudah firasat), Eevert sudah meninggal shin, sudah ada khabar dari salah satu rekan, kalo evert telah ditemukan, tapi terindentifikasi dari Name Tag yang ada di Jasnya, tubuhnya ....jangan ditanya....jangan tanya ya shin...
Innnalillahi wa innalilahhi Rojiun....
Saya gag sanggup berkata-kata.....
Belum selesai saya berdoa, Nina sahabat saya juga menghubungi saya, tapi saya hanya mendengar tangisan...tangisan nina....Shin...gw gag sanggup shin....semalem gw baru habis bicara dengan evert.....tolong khabarin yang lain ya.
Ya Allah, jadi benarkah berita ini...
Belum selesai saya mengucap airmata yang tumpah ini.... Andi teman saya telpon....lirih ia berkata :
Shin .....gw mau ngabarin kondisi evert....
Dia sudah meninggal.....
Besok kita ke rumahnya....nanti gw khabarin lagi
Ya Allah, saya kembali menangis.....
Ya Allah, jika ia memang salah satu korban ledakan Bom, mohon berikan tempat yang layak baginya di Surga... Berikan Ia tempat yang Indah, Berikan ketabahan dan kesabaran pada keluarga yang ditinggalkan. Amin
Evert....temen SMIP saya, tanggal 5 Juli 2009 saya baru saja bertemu dengannya setelah hmapir 14 tahun tidak ketemu......saya kembali teringat obrolan waktu itu...
Evert, loe kerja dimana ?
Di JW Marriot......katanya
Waktu ada Bom loe sudah kerja disana ? ( tanya saya )
Iya....gw udah disana.....tapi gw lagi libur shin...puji tuhan katanya.
Ya Allah, saya ingat betul wajahnya ketika mengatakan hal itu....sungguh.
Mohon doanya ya temen-temen
Tapi ditengah jalan, saya menerima SMS dari temen saya Win, Shin, JW Marriot dan Ritz Carlton di bom jam 7.50 pagi ini.
Ya Allah, benarkah ?
Saya tidak bisa akses internet dari HP, gag connect.
Dipikiran saya cuma 1, Evert...bagaimana dia ?
sepanjang jalan saya menghubungi HP-nya Mailbox terus.....
Sampai dikantor saya menghubungi Win dari YM dan Ia bilang kalo Evert sedang Cuti.
Ya Allah, alhamdullilah kau berikan kesempatan kami untuk bertemu dengannya.
Tapi gag lama kemudian win Ym saya lagi, Shin,,,,ternyata Evert datang ke kantor, Ia masuk pagi hari ini.....
Hati saya semakin gag karuan, Hp saya on terus mencari tahu khabar tentang Evert, jari saya terus mencari tahu khabar via internet....
Saya tidak menemukan nama evert dalam korban-2 yang meninggal
Alhamdulillah, semoga ia baik - baik saja.
Tapi hati saya kenapa tetap gag karuan, pikiran saya terus tertuju padanya....
Sampai jam 5, saya belum mendapat info apapun dari kawan-2 ataupun keluarga evert,
Tapi akhirnya saya dapat khabar kalo Evert tidak ada di MMC, Jakarta ataupun Medistra.
Adiknya sedag menuju Kramat Jati. Untuk melihat mencari segala kemungkinan
Ketika saya dijalan, sekitar jam 7.30an, Win kembali telpon saya....
" Shin, jangan kaget ya ( aduh saya sudah firasat), Eevert sudah meninggal shin, sudah ada khabar dari salah satu rekan, kalo evert telah ditemukan, tapi terindentifikasi dari Name Tag yang ada di Jasnya, tubuhnya ....jangan ditanya....jangan tanya ya shin...
Innnalillahi wa innalilahhi Rojiun....
Saya gag sanggup berkata-kata.....
Belum selesai saya berdoa, Nina sahabat saya juga menghubungi saya, tapi saya hanya mendengar tangisan...tangisan nina....Shin...gw gag sanggup shin....semalem gw baru habis bicara dengan evert.....tolong khabarin yang lain ya.
Ya Allah, jadi benarkah berita ini...
Belum selesai saya mengucap airmata yang tumpah ini.... Andi teman saya telpon....lirih ia berkata :
Shin .....gw mau ngabarin kondisi evert....
Dia sudah meninggal.....
Besok kita ke rumahnya....nanti gw khabarin lagi
Ya Allah, saya kembali menangis.....
Ya Allah, jika ia memang salah satu korban ledakan Bom, mohon berikan tempat yang layak baginya di Surga... Berikan Ia tempat yang Indah, Berikan ketabahan dan kesabaran pada keluarga yang ditinggalkan. Amin
Evert....temen SMIP saya, tanggal 5 Juli 2009 saya baru saja bertemu dengannya setelah hmapir 14 tahun tidak ketemu......saya kembali teringat obrolan waktu itu...
Evert, loe kerja dimana ?
Di JW Marriot......katanya
Waktu ada Bom loe sudah kerja disana ? ( tanya saya )
Iya....gw udah disana.....tapi gw lagi libur shin...puji tuhan katanya.
Ya Allah, saya ingat betul wajahnya ketika mengatakan hal itu....sungguh.
Mohon doanya ya temen-temen
Minggu, 12 Juli 2009
Surabaya - Tuban - Suramadu
Kamis - Jum'at minggu ini mama kebagian tugas lagi ke salah satu client di Tuban-Jatim, kali ini cuma pergi berdua dengan temanku, karena si bos ada acara juga di Jakarta.
Kunjungan rutin dalam rangka pengujian kertas yang kami suplay. Kami sengaja mengambil penerbangan GA jam 11 agar bisa sampai Tuban sore hari.
Ternyata rencana tinggal rencana saja, sampai di Juanda kami putuskan untuk ke Pasar Genteng dulu, beberapa beberapa oleh-oleh untuk keluarga dirumah, mampirlah kami di Toko Bogajaya, pilih-pilih, pas mau bayar, wuih tokonya dah modern, pesanan dicatat dalam PDA dan dikirimkan ke Komputer untuk mencetak struk. Saya sengaja gak beli banyak, biar bisa masuk tas, lagi gag selera tenteng-tenteng.
Ternyata dah jam 3 dan kami belum makan siang, lalu lintas disini crowded banget persis jakarta ( gag deng parahan jakarta), kami pilihan yang seger.....hmm pilihan jatuh ke 'SOTO AMBENGAN PAK SADI", kenapa dipilih soalnya sotonya bening dan gag pake santan....asli ramai banget padahal bukan jam makan siang, gag mahal juga sih, seporsi cuma 15 ribu. Dari situ kami putuskan langsung ke Tuban biar gag kemaleman.
Jalanan gag ramai, cuman karena agak bergelombang dan mobil berlari dengan cukup kencang ( kurleb 80km), rasanya benar-benar tidak menyenangkan, mual itulah yang saya rasakan.
Masuk di kota Tuban jam 5.30 sore, mampir diindomaret untuk beli beberapa kebutuhan dan akhirnya sampai di Hotel Mustika Tuban jam 18.00, bebere sebentar kemudian makan malam dengan Relasi. Setelah itu tidur.
Pagi hari, breakfast jam 6.30 karena kami harus tiba jam 8 pagi di kantor relasi, sebelum berangkat photo dulu ah :
Setiba di kantor relasi, saya harus menungu beberapa saat karena harus dipersiapkan, Alhamdulliah hasil uji kertas cukup memuaskan, sebelum pulang saya sempatkan untuk mampir ke pabrik kantong untuk melihat kertas yang disupplay
Kunjungan rutin dalam rangka pengujian kertas yang kami suplay. Kami sengaja mengambil penerbangan GA jam 11 agar bisa sampai Tuban sore hari.
Ternyata rencana tinggal rencana saja, sampai di Juanda kami putuskan untuk ke Pasar Genteng dulu, beberapa beberapa oleh-oleh untuk keluarga dirumah, mampirlah kami di Toko Bogajaya, pilih-pilih, pas mau bayar, wuih tokonya dah modern, pesanan dicatat dalam PDA dan dikirimkan ke Komputer untuk mencetak struk. Saya sengaja gak beli banyak, biar bisa masuk tas, lagi gag selera tenteng-tenteng.
Ternyata dah jam 3 dan kami belum makan siang, lalu lintas disini crowded banget persis jakarta ( gag deng parahan jakarta), kami pilihan yang seger.....hmm pilihan jatuh ke 'SOTO AMBENGAN PAK SADI", kenapa dipilih soalnya sotonya bening dan gag pake santan....asli ramai banget padahal bukan jam makan siang, gag mahal juga sih, seporsi cuma 15 ribu. Dari situ kami putuskan langsung ke Tuban biar gag kemaleman.
Jalanan gag ramai, cuman karena agak bergelombang dan mobil berlari dengan cukup kencang ( kurleb 80km), rasanya benar-benar tidak menyenangkan, mual itulah yang saya rasakan.
Masuk di kota Tuban jam 5.30 sore, mampir diindomaret untuk beli beberapa kebutuhan dan akhirnya sampai di Hotel Mustika Tuban jam 18.00, bebere sebentar kemudian makan malam dengan Relasi. Setelah itu tidur.
Pagi hari, breakfast jam 6.30 karena kami harus tiba jam 8 pagi di kantor relasi, sebelum berangkat photo dulu ah :
Setiba di kantor relasi, saya harus menungu beberapa saat karena harus dipersiapkan, Alhamdulliah hasil uji kertas cukup memuaskan, sebelum pulang saya sempatkan untuk mampir ke pabrik kantong untuk melihat kertas yang disupplay
Sabtu, 11 Juli 2009
Job Order
Biasanya gw selalu mendapat telpon dari bos gw setiap sabtu siang or malam minggu utuk pekerjaan-pekerjaan yang difollow up hari senin. Dan apesnya pembicaraan bisa berlangsung 1-2 jam, kebayang khan loe gimana rasanya dikuping
Kalo dah ada job order gini asli gw susah banget untuk bisa izin di hari senin....
Karena gw harus konsentasi, maka gw suka mengabaikan papa dan dika untuk sementara waktu ( 2 jam booo, lama tau **pasti itu yang dirasakan mereka berdua)...gimana nolaknya ya ?
Sekarang ini gw selalu gag angkat setiap kali dia nelpon di jam 6 0r 7 pagi, gw akan terima telpon bos jika sudah keluar dari rumah. Kadang-2 yang ditanyakan or dibicarakan juga gag penting-2 amat. susahnya jaid orang gajian.....
Kalo dah ada job order gini asli gw susah banget untuk bisa izin di hari senin....
Karena gw harus konsentasi, maka gw suka mengabaikan papa dan dika untuk sementara waktu ( 2 jam booo, lama tau **pasti itu yang dirasakan mereka berdua)...gimana nolaknya ya ?
Sekarang ini gw selalu gag angkat setiap kali dia nelpon di jam 6 0r 7 pagi, gw akan terima telpon bos jika sudah keluar dari rumah. Kadang-2 yang ditanyakan or dibicarakan juga gag penting-2 amat. susahnya jaid orang gajian.....
Surabaya - Tuban - Suramadu
Kamis - Jum'at minggu ini mama kebagian tugas lagi ke salah satu client di Tuban-Jatim, kali ini cuma pergi berdua dengan temanku, karena si bos ada acara juga di Jakarta.
Kunjungan rutin dalam rangka pengujian kertas yang kami suplay. Kami sengaja mengambil penerbangan GA jam 11 agar bisa sampai Tuban sore hari.
Ternyata rencana tinggal rencana saja, sampai di Juanda kami putuskan untuk ke Pasar Genteng dulu, beberapa beberapa oleh-oleh untuk keluarga dirumah, mampirlah kami di Toko Bogajaya, pilih-pilih, pas mau bayar, wuih tokonya dah modern, pesanan dicatat dalam PDA dan dikirimkan ke Komputer untuk mencetak struk. Saya sengaja gak beli banyak, biar bisa masuk tas, lagi gag selera tenteng-tenteng.
Ternyata dah jam 3 dan kami belum makan siang, lalu lintas disini crowded banget persis jakarta ( gag deng parahan jakarta), kami pilihan yang seger.....hmm pilihan jatuh ke 'SOTO AMBENGAN PAK SADI", kenapa dipilih soalnya sotonya bening dan gag pake santan....asli ramai banget padahal bukan jam makan siang, gag mahal juga sih, seporsi cuma 15 ribu. Dari situ kami putuskan langsung ke Tuban biar gag kemaleman.
Jalanan gag ramai, cuman karena agak bergelombang dan mobil berlari dengan cukup kencang ( kurleb 80km), rasanya benar-benar tidak menyenangkan, mual itulah yang saya rasakan.
Masuk di kota Tuban jam 5.30 sore, mampir diindomaret untuk beli beberapa kebutuhan dan akhirnya sampai di Hotel Mustika Tuban jam 18.00, bebere sebentar kemudian makan malam dengan Relasi. Setelah itu tidur.
Pagi hari, breakfast jam 6.30 karena kami harus tiba jam 8 pagi di kantor relasi, sebelum berangkat photo dulu ah :
Setiba di kantor relasi, saya harus menungu beberapa saat karena harus dipersiapkan, Alhamdulliah hasil uji kertas cukup memuaskan, sebelum pulang saya sempatkan untuk mampir ke pabrik kantong untuk melihat kertas yang disupplay
Kunjungan rutin dalam rangka pengujian kertas yang kami suplay. Kami sengaja mengambil penerbangan GA jam 11 agar bisa sampai Tuban sore hari.
Ternyata rencana tinggal rencana saja, sampai di Juanda kami putuskan untuk ke Pasar Genteng dulu, beberapa beberapa oleh-oleh untuk keluarga dirumah, mampirlah kami di Toko Bogajaya, pilih-pilih, pas mau bayar, wuih tokonya dah modern, pesanan dicatat dalam PDA dan dikirimkan ke Komputer untuk mencetak struk. Saya sengaja gak beli banyak, biar bisa masuk tas, lagi gag selera tenteng-tenteng.
Ternyata dah jam 3 dan kami belum makan siang, lalu lintas disini crowded banget persis jakarta ( gag deng parahan jakarta), kami pilihan yang seger.....hmm pilihan jatuh ke 'SOTO AMBENGAN PAK SADI", kenapa dipilih soalnya sotonya bening dan gag pake santan....asli ramai banget padahal bukan jam makan siang, gag mahal juga sih, seporsi cuma 15 ribu. Dari situ kami putuskan langsung ke Tuban biar gag kemaleman.
Jalanan gag ramai, cuman karena agak bergelombang dan mobil berlari dengan cukup kencang ( kurleb 80km), rasanya benar-benar tidak menyenangkan, mual itulah yang saya rasakan.
Masuk di kota Tuban jam 5.30 sore, mampir diindomaret untuk beli beberapa kebutuhan dan akhirnya sampai di Hotel Mustika Tuban jam 18.00, bebere sebentar kemudian makan malam dengan Relasi. Setelah itu tidur.
Pagi hari, breakfast jam 6.30 karena kami harus tiba jam 8 pagi di kantor relasi, sebelum berangkat photo dulu ah :
Setiba di kantor relasi, saya harus menungu beberapa saat karena harus dipersiapkan, Alhamdulliah hasil uji kertas cukup memuaskan, sebelum pulang saya sempatkan untuk mampir ke pabrik kantong untuk melihat kertas yang disupplay
Kamis, 09 Juli 2009
Kecoa maaa
Sebelum berangkat ke Surabaya, mama sempat mengabadikan kegiatan dika di rumah eyang.
Secara gag sengaja dia melihat kecoa dilong meja, alhasil seperti di gambar deh.
Sayang pas kecoanya ketangkap dan dibuang ke got mama gag sempat mengabadikan soalnya dah jijik duluaan
Ketemuan sama si maniapasta
nulis ah.....mumpung dapet HDSPA nich.
buat ganjel laper, gag sampe2 dipasar Genteng nich.
Rabu lalu saya ketemuan sama si Maniapasta....(akhirnya....)
kenapa ketemuan ?
Soalnya saya pesan macaroni skutel dan sheperd pie ( koreksi ya wi tulisannya)
Proses pesan memesannya rada aneh, mulai dari pesan 20 pcs makskut yang kecil, berubah ke yang gede 1 sampe akhirnya ditetaplan 1 large macaroni skutel dan 1 medium sheperd pie
Tempat ketemuannya, dar di Naga-Pondok uNgu, berubah mau diambil ke rumahnya uwi trus minta dianterampe akhirnya janjian ketemuan di rumkit Mitra keluarga bekasi.
Sorry ya wi, kalo gw jd pelanggannya loe gak gak tepat janji.
soalnya sikonnya emang berubah-ubah ( tad inya mau jenguk sepupu dirumahnya, ech si tante minta jangan ke rumah dulu takut dika ketularan ( la emang nular ya tante ? ), trus minta dianter aza ke rumah karena saya dan papa gag jadi datang ke bekasi, trus setelah dipikir-2 si papa minta kita tetap ke sana ( moso adikknya sakit ndak ditengokin), ech last menit dkhabarin kalo sepupuku akhirnya dirawat )
Tapi dibalik itu semua gw seneng banget bsa ketemuan sama empunya mania pasta plus daffa and sang suami ( meskipun cuma bentaran), setelah berbulan-2 cuma ketemuan dialam maya, dan rasanya hmmmm......sheperd pienya amboi delicious banget.....ternyata persis seperti yang digambarkan diblognya.
Untuk maksutnya katanya tante juga euuunak dan yang sakit lahap banget makannya.
Spagettinya.....hmmmm kurang banyak wi..... :)
Tq ya wi....
buat ganjel laper, gag sampe2 dipasar Genteng nich.
Rabu lalu saya ketemuan sama si Maniapasta....(akhirnya....)
kenapa ketemuan ?
Soalnya saya pesan macaroni skutel dan sheperd pie ( koreksi ya wi tulisannya)
Proses pesan memesannya rada aneh, mulai dari pesan 20 pcs makskut yang kecil, berubah ke yang gede 1 sampe akhirnya ditetaplan 1 large macaroni skutel dan 1 medium sheperd pie
Tempat ketemuannya, dar di Naga-Pondok uNgu, berubah mau diambil ke rumahnya uwi trus minta dianterampe akhirnya janjian ketemuan di rumkit Mitra keluarga bekasi.
Sorry ya wi, kalo gw jd pelanggannya loe gak gak tepat janji.
soalnya sikonnya emang berubah-ubah ( tad inya mau jenguk sepupu dirumahnya, ech si tante minta jangan ke rumah dulu takut dika ketularan ( la emang nular ya tante ? ), trus minta dianter aza ke rumah karena saya dan papa gag jadi datang ke bekasi, trus setelah dipikir-2 si papa minta kita tetap ke sana ( moso adikknya sakit ndak ditengokin), ech last menit dkhabarin kalo sepupuku akhirnya dirawat )
Tapi dibalik itu semua gw seneng banget bsa ketemuan sama empunya mania pasta plus daffa and sang suami ( meskipun cuma bentaran), setelah berbulan-2 cuma ketemuan dialam maya, dan rasanya hmmmm......sheperd pienya amboi delicious banget.....ternyata persis seperti yang digambarkan diblognya.
Untuk maksutnya katanya tante juga euuunak dan yang sakit lahap banget makannya.
Spagettinya.....hmmmm kurang banyak wi..... :)
Tq ya wi....
Langganan:
Postingan (Atom)