berikut adalah kutipan tanya jawab berkait keluhan istri tentang sikap suami yang sulit dipahami, sementara si suami menuntut istrinya memahami
1. Kenapa sih cowo bisa jadi sensitif gitu? Aku kebayangnya sih mungkin karena perbedaan nilai hidup atau cara dia dibesarkan atau emang udah dari sononya? Ada sebab lain?
Dalam konteks sosial, budaya juga berpengaruh melalui penanaman kesadaran kolektif bahwa perempuan itu warga kelas dua. Bahkan, surga juga selalu digambarkan dipenuhi malaikat dan bidadari yang notabene mewakili sosok perempuan. Artinya, surga itu digambarkan sebagai tempat yang nyaman buat lelaki, tanpa kejelasan apakah perempuan menikmati surga yang seperti itu. :) Jadi, perilaku ngambek para lelaki itu bisa dilatarbelakangi juga oleh kesadaran kolektif bahwa lelaki itu berhak menguasai perempuan; sehingga ketika si perempuan tidak menampilkan perilaku yang menggambarkan sikap tunduk pada lelakinya, si lelaki menjadi tersinggung dan berupaya untuk mendapatkan kembali kendalinya atas si perempuan, dengan cara ngambek.
Dalam konteks keluarga, pola asuh punya pengaruh yang meyakinkan dalam hal pembentukan karakter anak yang tumbuh di dalam keluarga itu. Jadi, perilaku ngambek para lelaki itu bisa dilatarbelakangi oleh kebiasaan dilayani atau dibanjiri perhatian yang tidak sehat karena cenderung memanjakan. Apalagi, dalam keluarga tertentu, anak perempuan biasanya dibiasakan untuk membantu ibu mengurus rumah dan melayani kebutuhan seluruh anggota keluarga. Jadi, kalo perempuan ngurus dirinya sendiri, kalo lelaki diurus oleh perempuan dan mereka boleh bermain tanpa tanggungjawab ikut terlibat dalam urusan rumah.
Dalam konteks personal, komposisi hormonal dalam tubuh akan membentuk sebuah pola temperamen tertentu. Jadi, perilaku ngambek para lelaki itu bisa juga dilatarbelakangi oleh pola temperamen yang dimiliki. Biasanya, pribadi yang berpotensi menampilkan perilaku ngambek adalah mereka yang memiliki pola temperamen melankolis yang berkombinasi dengan pola plegmatis atau sanguinis sehingga pola agresinya jadi cenderung bersifat pasif. Ngambek, adalah salah satu tampilan agresi yang bersifat pasif.
Dengan demikian, secara umum dapat disimpulkan bahwa perilaku ngambek para lelaki itu dilatarbelakangi oleh kebutuhan berkuasa, sebagai implementasi dari kesadaran kolektif sebagai lelaki; yang ditampilkan dalam bentuk agresi pasif (=upaya menguasai dengan cara memanipulasi atau memanfaatkan kebutuhan merawat, dalam diri perempuan), sebagai hasil dari proses pembiasaan yang notabene merupakan bagian dari dinamika peran gender di dalam keluarga.
Repotnya, akibat latar belakang itu, kebanyakan perempuan memiliki kebutuhan merawat yang cukup besar, sehingga akhirnya para lelaki berhasil menguasai perempuan untuk melayani dirinya tanpa si perempuan jadi merasa dirugikan. Bahkan sebaliknya, si perempuan merasa dirinya punya peran yang penting dan dibutuhkan sehingga rela menjadi pelayan si lelaki. :)
---
2. Salah ga sih jadi sensitif seperti contoh di atas?
Karena kepribadian adalah buah dari proses yang terjadi antara karakter (pola asuh; nurture factor) dan temperamen (komposisi hormon; nature factor), maka tidak ada satupun pola kepribadian yang bisa disebut salah. itu sebabnya manusia memiliki hakikat yang disebut UNIK. Jadi, kalo mau dipermasalahkan, bukan soal pola kepribadian yang membuat si manusia jadi unik, yang perlu dipermasalahkan, tetapi, bagaimana implementasi pola kepribadian yang dimilikinya itu, di dalam hidup kesehariannya, termasuk di dalamnya adalah bagaimana ia berinteraksi dengan manusia lain yang memiliki keunikan masing-masing.
Dalam kehidupan pernikahan, kecenderungan menjadi sensitif juga bukan suatu hal yang bisa disebut salah, apalagi masalah. Dengan demikian, supaya sikap sensitif yang dimiliki suami tidak mengganggu kenikmatan pernikahan, istri perlu memahami apa yang melatarbelakangi sikap sensitif suami itu; karena hanya dengan memahami hal itu, istri bisa membangun alternatif perilaku guna menghadapi sensitivitas suami yang kadang dirasakan berlebihan.
---
3. mau donk dikasih beberapa tips (plus penjelasannya) cara menghadapi cowo sensitif kayak gitu.
karena yang kita bicarakan adalah sikap yang notabene adalah kecenderungan berperilaku, maka yang perlu dipelajari adalah keterampilan memeriksa apa kebutuhan yang melatarbelakangi sikap dan/atau perilaku tersebut.
Ada 4 kombinasi kebutuhan yang melatarbelakangi sikap dan/atau perilaku:
a. kebutuhan untuk mendapatkan sesuatu.
Contoh: suami ngambek karena ia cari perhatian; berarti ia butuh perhatian.
b. kebutuhan untuk menghindari sesuatu.
Contoh: suami ngambek karena ia menyembunyikan sesuatu; berarti ia ngambek supaya istri ga tanya macem-macem. :)
c. kebutuhan untuk mendapatkan sesuatu demi menghindari sesuatu.
Contoh: suami ngambek karena ia cari perhatian dalam rangka mengalihkan perhatian istri supaya si istri ga tanya kenapa ia pulang pagi tanpa ada kejelasan kemana n ngapain n sama siapa.
d. kebutuhan untuk menghindari sesuatu demi mendapatkan sesuatu.
Contoh: suami ngambek karena ia ga mo nganter istri ke rumah orangtuanya, supaya ia bisa nonton siaran langsung sepakbola di rumah.
Ngambek adalah perilaku yang tidak rasional. Sementara, pernikahan adalah dunia orang dewasa sehingga orang-orang yang memutuskan masuk ke dalamnya dituntut berperilaku sebagai orang dewasa (secara psikologis, bukan sekedar secara kronologis/ usia). Artinya, ia memiliki kesanggupan (mau dan mampu) menghadapi segala situasi dengan keseimbangan rasional dan emosional yang baik sehingga tanggapannya bisa bersifat konstruktif.
Dengan demikian, karena suami punya tuntutan berperilaku sebagai orang yang dewasa, maka perilaku ngambeknya suami tidak perlu selalu ditanggapi dengan mengikuti keinginannya. Nah, melakukan pemeriksaan terhadap kebutuhan yang melatarbelakangi ngambeknya suami, akan membantu para istri untuk memetakan alternatif sikap dan/atau perilaku apa yang akan ia tampilkan dalam rangka menghadapi ngambeknya si suami itu.
catatan:
cerita komplitnya ttg hal-hal berkait kebutuhan itu, ada di buku "kurangkul diriku demi merangkul bahagiaku".
salam,
ge