Kamis, 14 Oktober 2010

Kenapa saya pilih "Kids Autis Center"

Copas posting saya di FB
Gag ada niatan untuk jualan tempat ini
Hanya ingin share proses kenapa dika harus berada di sana.
Semoga bisa jadi semangat buat teman2 yg memiliki anak seperti Andika.
Selamat membaca

***************************************

Jadi pengin nulis tentang "Andika" (menjelang detik-detik kelahirannya minggu ini)

Setahun lalu, diusianya yang menginjak 5 tahun, saya membawa Andika ke dokter Tumbang di RSCM.
( hasil ricek saya pada tabel milestone baby & toddler dan mengecek tahapan-2 dalam perkembangan anak pada Andika, dan hasil ricek itulah saya memutuskan membawa Andika ke dr. Tumbang, keinginan saya ke dr. tumbang ini juga telah saya diskusikan dengan om dokter Anto, dan beliau yang merekomendasikan dokter tumbang yang saya temui)

Dari hasil assesment dan test denver, diusia 5 tahun kosa kata Dika dinyatakan seperti anak yang berusia 3 tahun, huruf yang keluar belum jelas terdengar seperti fungsinya, dan masih belum banyak kata yang dia kuasai, dan belum diketahui apakah ini dari Klinis atau non Klinis. Bu dokter menyarankan saya untuk Test Pendengaran " BERA test" untuk mengetahui apakah ada gangguan di pendengaran Andika, kalo tidak ada gangguan bisa langsung ke Klinik Tumbang atau ke Psikolog dulu. Di rumah harus tetap di Stimulasi agar kosa katanya bertambah

Untuk anak-anak usia Dika, cukup rawan untuk tidak diberikan terapi karena sebentar lagi dia akan memasuki usia sekolah dan ini bisa mengganggu emosi dan interaksi sosialnya, karena harusnya orangtua sudah mulai aware sejak si anak usia 3 tahun.

Sesuai arahan bu dokter, saya memilih test pendengaran terlebih dahulu, hasilnya Bera 70 db, hasil OAE tidak maksimal perlu diulang. dr. THT belum bisa mendiagnosa apakah Dika benaran ada gangguan pendengaran atau tidak, karena hasil Bera dilakukan ketika telinga sedang kotor, hasil OAe dilakukan ketika dika dalam keadaan terjaga, hasil BOA tidak sinkron dengan hasil test BERA. intinya perlu dilakukan pemeriksaan ulang setelah 6 bulan dari test ini dilakukan.

Saya call dr. Tumbang saya menginformasikan hasil test ini, dan Beliau menyarankan untuk mengulang test ini dan langsung bawa dika ke Klinik Tumbang untuk terapi wicara.

Saya memutuskan untuk bertemu dengan Psikolog sebelum Terapi Wicara, dari bincang-bincang kami dengan om Toge, kami baru mengetahui bahwa selama ini dika hidup dengan banyak fasilitas gratis yang menyebabkan dika menjadi anak yang pemalas, dia memiliki stamina yang jelek, sehingga berbicara bukan menjadi kegiatan yang asyik karena perlu mengeluarkan tenaga. Banyak deh yang kami dapat hari itu.... Alhamdullilah saya, eyang bersepakat untuk meninggalkan cara-cara lama kami dalam mengasuh Andika. Oiya kami disarankan untuk mengecek organ wicara Andika dan mungkin Terapi wicara bisa membantu Andika.

Hari-hari berikutnya saya dan pa dika hunting lewat email ataupun datang langsung ke beberapa tempat terapi, banyak kriteria yang kami timbang-timbang, termasuk soal biaya, jarak dan program yang diberikan, sudah hunting beberapa terapis yang bisa diundang ke rumah.

Akhirnya saya memilih Kids Autis Center, sebuah klinik tumbuh kembang di daerah Ciledug Indah. Sekitar 15 menit dari rumah kami.
Assessment dengan psikolog disana, organ wicara dika normal, tidak heperaktif, tidak ada gangguan dalam diri dika, dika hanya speech delayed dan kita perlu memperbaiki pola asuh serta membuat dika menjadi percaya diri, bila dika percaya diri maka kemampuan bicaranya pasti akan meningkat, kita harus buat dika menjadi mau dan bisa begitu katanya. ( hal lainnya hampir sama dengan hasil penerawangan om Toge).

Tidak ada garansi yang dijanjikan dari program yang diberikan, tapi mereka akan berusaha memenuhi kebutuhan Andika. Menjadikan Andika anak yang lancar bicara dan juga bisa mengejar ketinggalannya.

Hari ini tepat 6 bulan, saat ini kosa kata Dika dah buanyak, konsistensi menjawab pertanyaan sudah sangat meningkat, motorik halusnya sudah berkembang, bernyanyi, bercerita meski masih tertatih, kepercayaan dirinya meningkat, interaksi sosialnya tidak ada masalah. Banyak berkah yang kami dapatkan setelah mengikuti program disana

Mereka tidak menawarkan SI, obat-obatan dan juga program lain yang sebelumnya sudah membuat saya khawatirkan, karena memang tidak ada dalam program mereka.

Minggu ini Dika akan belajar mengenal "Rasa" dan juga mencocokkan "gambar", dalam hal ini diharapkan kemampuan dika untuk bercerita akan meningkat.

Wuaah masih banyak yang harus dikejar..... tapi saya tidak menyesal membiarkannya nyemplung di tempat terapi itu....
Karena buat saya.... orang tua adalah alarm si Anak, begitu kita tau ada masalah, kita harus mencari solusi terbaik meski itu harus membiarkannya belajar ditempat lain dan bukan di rumah, meski itu harus ditempat terapi bernama "Kids Autis Center".

Support dari temen-teman baik mama, juga membuat mama menjadi yakin bahwa dirimu memang perlu berada ditempat itu, dan mama tidak pernah menyesalinya.

Mama bangga padamu, Andika....
Mari belajar bersama ya Nak...... Ajarkan Mama terus untuk menjadi Ibu yang terbaik untukmu ya.
love you Andika............


Salam
Shinta
*4 days to go..

21 komentar:

  1. Fyuh...! Semanagat ya bu... Do the best buat dika...

    BalasHapus
  2. makasih semangatnya, we'll do the best 4 Andika...

    BalasHapus
  3. subhanallah.. salut buat perjuangan sist shinta..
    tetep semangat ya.. barokalloh! tfs..^^

    BalasHapus
  4. Dhika apakabar?
    udah lama ngga ketemu yah..

    *mamah Dhika tetap semangat yah.. kasih sayang ibu faktor utama untuk pertumbuhan anak yang pintar dan soleh.

    BalasHapus
  5. mba, aku ga ngikuti dr awal gmana critanya.. tp selamat ya kalo dhika udah banyak kemajuan.. dan tetap semangat mba.. ditempat itu pasti mba dpt banyak ilmu yg blm tentu diketahui semua orangtua, dan bisa ngikuti cara2nya menstimulasi untuk dilakukan dirumah

    BalasHapus
  6. alhamdulillah... semoga mas dhika tetap semangat dan mama tetap semangat juga.....
    insya Allah... kerja keras ini akan membawa hasil yang baik.....
    salam sayang untuk mas dhika.....

    BalasHapus
  7. Baruuu komen di fb wkwkwk..
    Go dikaa, go shintaaa, go pa dika, eyang dll semua yg sayang Dika :)

    BalasHapus
  8. Amin.... insya allah tetep semangat..... tq

    BalasHapus
  9. haiii oooom..... kangen juga nih
    belum kesampaian dipoto. sama om

    makasih ya om.... semangatnya insya allah jalan terus

    BalasHapus
  10. Amin... semoga dika mendapat yang terbaik...
    makasih yaa

    BalasHapus
  11. Amiiin.....
    Salam sayang juga ya buat jibran....

    BalasHapus
  12. idaaaa piye tooo, padahal aku tag di FB loo
    *ngambeeek

    thank yoo ya

    BalasHapus
  13. idaaaa piye tooo, padahal aku tag di FB loo
    *ngambeeek

    thank yoo ya

    BalasHapus
  14. Hebat Dika.. baru 6 bulan kemajuannya sudah banyak..
    Tetep semangat ya Dika, Mama dan Papa Dhika juga..

    *gak jadi2 ketemu nih :-) *

    BalasHapus
  15. semangat ya sin...ak jg sampe skrg msh terus pantau perkembangannya ve...cuma kita ortunya yg paling pantas jd alarm anak kita...semangat jg ya mas dikaa....

    BalasHapus
  16. Emang bener ya Shin, feeling orang tua ama anak itu kudu dan lebih tajam...

    salut gue ama loe dan suami..
    Dhika beruntung punya ortu yang tanggap...
    sepertinya gue juga akan ngikutin jejak loe karena sama kaya loe, Izan pun sepertinya akan gue periksa berhubungan dengan bicaranya yang belum jelas...

    Smoga gue punya stok sabar kaya loe ya Shin..

    BalasHapus
  17. @Mba Icho : Alhamdullilah mbak, iya nih kapan kita ketemuan

    @Arin : semangat ya Arin, doa untuk ve

    @Rita : semangat ya Rit, ins
    ya allah loe pasti sabar deh, apalagi kalo udah diterawang om Toge, nanti bakalan tambah yakin deh dengan apa yg akan kita lakukan, jalanin SOP ya Rit kalo mo periksain Izan

    @Inga. : semangat tante.

    BalasHapus
  18. Gitu deh serunya jadi ibu ya shin, 'kasus' apapun yg dialami anak2, kita jadi ikut belajar. Aaaah gak sabar mau ketemu mas Dika lagi, pengen ngobrol panjaaaaang

    BalasHapus